Text
Religious Extremism : di era post-everything Perspesktif teori kritis
Ekstremisme beragama terasa kian menggejala di sekeliling kita. Beragam sikap dan pandangan terus bermunculan. Buku ini hadir bukan untuk meramaikan panggung penilaian baik-buruk atau benar-salah atas persoalan itu. Diangkat dari rangkaian kajian selama sembilan bulan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Masyarakat dan Peradaban Islam (PPMPI), Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), buku ini bermaksud memetakan motif di balik sikap-sikap ekstrem seseorang dalam beragama dari perspektif ilmu psikologi dan sosiologi. Kita tengah berada di era berbagai gejala post sedang terjadi (post-secularism, posttruth, post-humanism, post-development, post-westphalian, post-carbon, dll). Untuk generasi milenial terpelajar yang ditengarai berkarakter toleran, cinta damai, dan sadar problem lingkungan hidup, buku ini diharapkan bisa mengedukasi mereka agar tidak terpaku pada dikotomi agama vs. hukum negara atau agama vs. etika. Pandangan sekularis semacam itu dikhawatirkan berujung pada sikap antipati terhadap agama, khususnya Islam. Untuk dunia akademis, kerangka teori ilmu psikologi dan sosiologi di buku ini diharapkan bisa menawarkan ragam sudut pandang sebagai kritik terhadap studi yang sudah ada, atau interpretive framework untuk menganalisis persoalan umat Islam. Akhirnya, PPMPI-UNUSA berharap buku ini dapat berkontribusi pada pemetaan problem dan usaha pencerdasan umat Islam di Indonesia.
B02443 | 200 ALK r | Cyber Library Unas | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain