Text
Menjadi manusia: mencari esensi kemanusiaan perspektif budayawan
Manusia merenungkan dirinya. Dalam merenung, manusia melihat dirinya secara hakiki. Manusia menciptakan jarak dengan dirinya sendiri.
Adalah Jakob Sumardjo, seorang budayawan terkemuka di negeri ini mencoba mencari esensi kemanusiaan dalam bukunya MENJADI MANUSIA ini. Menurut Jakob -seperti yang dikutip Zawawi Imron dalam pengantarnya- bahwa "Kodrat manusia yang istimewa ialah potensi manusiawinya atau humanitasnya, yaitu kemampuan nalar lembaga kebenaran."
Untuk mengenal lembaga kebenaran ini, menurut Jakob, manusia membutuhkan "makanan dan minuman" roh, yang bisa dipenuhi dengan agama, filsafat, seni, dan ilmu. Manusia yang tidak memenuhi makanan rohaninya tersebut, tidak, layak menyebut dirinya manusia.
B03049 | 301 SUM m | Cyber Library Unas | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Repair |
Tidak tersedia versi lain