Text
Endorser, Influencer, Instagram : Imaji Konsumsi di Era Digital
Jumlah produsen yang terus bertambah berawal dari tingginya permintaan produk untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sujono menjelaskan bahwa permintaan tersebut muncul karena jumlah konsumen yang membutuhkan tidak sebanding dengan ketersediaan produk (Sujono, 2013). Angka kebutuhan konsumen lebih besar daripada angka produksi. Hal ini mendorong produksi untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat. Namun lambat laun, jumlah konsumen yang membutuhkan tidak sebanding dengan ketersediaan produk. Kali ini, angka produksi jauh lebih besar daripada kebutuhan konsumen. Hal ini diakibatkan produksi yang berlimpah ruah oleh produsen sejenis.
Menyikapi produksi yang berlimpah ruah, produsen dituntut untuk menyusun strategi dan taktik pemasaran yang menjamin kelangsungan aliran produksi menuju tangan-tangan konsumen. Strategi dan taktik pemasaran di era produksi pun mengalami pergeseran, dari kemampuan berproduksi menjadi kemampuan menciptakan imaji kebutuhan untuk melakukan konsumsi (Sujono, 2013). Inilah yang dimaksud oleh Baudrillard (1998) dengan pergeseran mode of production menjadi mode of consumption.
B26428 | 658.84 ANG e | Cyber Library Unas | Tersedia |
B26429 | 658.84 ANG e | Cyber Library Unas | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain