Text
Arts In Prison
BAGI warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang dicibir dan dikucilkan masyarakat. mendapatkan lampu sorot dan tepukan tangan merupakan hal yang tak terbayangkan. Berkesenian memberikan kesempatan pada WBP untuk membuktikan bahwa mereka lebih dari sekadar kesalahan masa lalu.
Bahwa ketika diberikan cukup ruang dan kepercayaan, mereka pun mampu menciptakan hal-hal yang indah dan dinikmati orang lain. apakah itu sastra, lagu, pertunjukan, fotografi, maupun lukisan. Arts in Prison mengisahkan proses para WBP berjuang mencipta di tengah segala keterbatasan dan incaran keputusasaan.
Di antara hari-hari gelap bagi mereka juga bagi sanak keluarga yang mesti ditinggalkan ada hal-hal yang menyalakan harapan. Seorang WBP yang belajar menulis surat dan akhirnya bisa menyampaikan rasa sayang kepada ayahnya.
Seorang WBP yang curahan kangen pada almarhum suaminya malah bisa dimusikalisasi dan ditampilkan oleh orkestra legendaris. Seorang WBP yang berpameran lukisan tunggal di venue seni bergengsi. justru beberapa tahun setelah is dihukum mati. Bagi WBP yang cukup beruntung mendapatkan kesempatan kedua. pengalaman berkreasi di penjara diharapkan dapat menerbitkan harapan. agar mereka bertahan menjalani masa-masa sulit dan dapat berkarya kembali di masyarakat bila waktunya tiba.
B25832 | 365.664 SYA a | Cyber Library Unas | Tersedia |
B25833 | 365.664 SYA a | Cyber Library Unas | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain