Text
Abu Ubaidah Bin Jarrah
Kemenangan pasukan Muslim atas imperium Romawi dan Persia dalam pepeperangan pada masa Khulafaur Rasyidin sering dianggap karena melemahnya kekuatan lawan atau ada masalah internal yang serius di pihak mereka. Anggapan ini menggiring kita pada pandangan bahwa kemenangan itu lebih karena faktor kebetulan. Lebih daripada itu, hal ini menafikan kecakapan para pemimpin militer Muslim dalam mengorganisasi dan membuat strategi dalam setiap pertempuran.
Pada kenyataannya, para pemimpin militer Muslim adalah orang-orang yang ahli perang dan genius mengorganisasi pasukan sehingga mereka mampu mengalahkan lawan yang sangat kuat. Keahlian inilah yang ditunjukkan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah, orang yang Rasulullah sebut sebagai “Amin al-Ummah” (orang tepercaya umat ini). Karena alasan inilah dia selalu menjadi pilihan utama Khalifah Abu Bakar, lalu Umar bin Khathab, yang terbukti berhasil menaklukkan Syam yang merupakan basis terbesar kekuatan Romawi di timur.
Buku ini memberi kita gambaran mengagumkan tak hanya tentang sosok Abu Ubaidah, tetapi juga cara dia mengorganisasi pasukan dan mengatur strategi, baik itu pada tahap sebelum, pada saat, maupun setelah peperangan. Pengorganisasian ini mencakup disiplin, kecukupan logistik, dukungan masyarakat lokal, dan rekonstruksi wilayah pasca-perang. Karena itu, kemenangan Muslim tak pernah meninggalkan jejak kehancuran, tetapi justru pertumbuhan dan penguatan. Di bawah kepemimpinannya, Syam menjadi basis baru kekuatan Muslim untuk penaklukan ke wilayah-wilayah berikutnya seperti Irak, Yerusalem, dan Mesir.
B25540 | 920 ASA a | Cyber Library Unas | Tersedia |
B25541 | 920 ASA a | Cyber Library Unas | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain