Text
Metodologi penelitian filsafat
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.Metode ini menggunakan langkah-langkah yang
sistematis, teratur dan terkontrol. Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian
disebut metode ilmiah
Sedangkan Kebenaran ilmiah merupakan sesuatu yang krusial dalam kehidupan ini.
Sering kali dengan dalih sebuah kebenaran seseorang, kelompok, lembaga, atau bahkan
negara akan menghalalkan tindakan terhadap orang lain karena dianggap sudah melakukan
tindakan yang benar. Begitu pula dalam bidang pendidikan tidak mungkin seorang guru
melakukan pendidikan,dan pengajaran terhadap peserta didik jika tidak meyakini sebuah
kebenaran. Sebagaimana ilustrasi yang digambarkan Jujun S. Suriasumantri, yang
menggambarkan seorang peserta didik yang mogok tidak mau belajar walaupun orang tuanya
sudah merayunya, memberikan iming-iming hadiah, bahkan hukuman fisik agar anaknya mau
belajar matematika. Ketika ditelusuri alasan anak tersebut mogok belajar karena seorang guru
matematika di sekolahnya dianggap sebagai pembohong. Pada suatu hari guru tersebut
mengatakan bahwa 3+ 4 = 7, pada hari berikutnya 5+2 = 7, kemudian pada hari lainnya 6+1
=7 dan seterusnya. Menurut pemikiran anak tersebut dengan keterbatasan pikirannya, guru
matematika yang mengajarnya tidak konsisten dengan apa yang dikatakan sebelumnya,
sehingga dianggap sebagai pembohong.[1]
Ilustrasi tersebut jika diuji materil kebenaran dengan pendekatan matematika semua yang
disampaikan guru matematika tersebut benar, akan tetapi keterbatasan seorang peserta didik
menganggap itu salah. Sehingga menimbulkan dampak-dampak negatif maupun positif dalam
kehidupan. Oleh karena itu bagaimana sesuatu dianggap benar, dan apa yang menjadi kriteria
kebenarannya. Kebenaran tidak mungkin berdiri sendiri jika tidak ditopang dengan dasar-dasar
penunjangnya, baik pernyataan, teori, keterkaitan, konsistensi, keterukuran , dapat dibuktikan,
berfungsi, dan bersifat netral atau tidak netral. Untuk mencapai sebuah kebenaran ada
beberapa tahapan yang harus dilalui, baik itu rasional, hipotesa, kausalitas, anggapan
sementara, teori, atau sudah menjadi hukum kebenaran. Tahapan untuk mendapat kebenaran
tersebut dapat dilihat dengan menggunakan alat kajian filsafat, baik filsafafat Yunani, filsafat
Barat, ataupun filsafat Islam
B27065 | 107.2 SUD m | Cyber Library Unas | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
PS02930 | 107.2 SUD m | Cyber Library Unas | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
B27066 | 107.2 SUD m | Cyber Library Unas | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
B01969 | 107.2 SUD m | Cyber Library Unas | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain